Jaring Kawat Baja Las BRC (JKBL BRC)
adalah suatu bahan penulangan dari baja berbentuk PREFAB untuk
digunakan di dalam beton bertulang. Tersedia dalam berbagai ukuran,
sebagai lembaran atau gulungan
Mesin WireMesh BRC
|
JKBL BRC terbuat dari kawat baja bulat rata atau ulir dan keras.
Kawat-kawat itu dilas bersama-sama dengan mesin las otomatis, yang
menjamin jarak antar kawat seragam dan luas penampang-lintang yang
konsisten. Dengan proses ini, kekuatan kawat tidak menyusut selama dilas
dan semua kawat tetap berada pada kedudukan masing-masing yang tepat.
SIFAT-SIFAT
Peraturan
Beton bertulang indonesia 1971, mensyaratkan bahwa bahan yang mempunyai
tegangan leleh karakteristik sebesar 4.800 kg/cm2 digolongkan ke dalam
klas U-48. maka berdasar keterangan diatas, JKBL BRC
yang mempunyai tegangan batas 5.000 kg/cm2 dapat digolongkan ke dalam
klas U-50. Untuk menambah keamanan, kawat yang digunakan untuk JKBL BRC
mempunyai tegangan putus paling sedikit 10 persen lebih tinggi dari
tegangan leleh karakteristik sebagai jaminan peringatan terhadap bahaya
keruntuhan.
Untuk
menjamin agar standar-standar yang tinggi ini dipertahankan terus
menerus, kawat diuji secara teratur di pabrik Jakarta dan Surabaya.
Tambahan lagi, test-test lanjutan dilakukan di Balai Penelitian
Bahan-bahan di Bandung.
Salinan
sertifikat tersedia dan dapat diperiksa. Setiap persilangan kawat
dilas, untuk memungkinkan agar jaringan yang bersangkutan terjangkar
baik-baik di dalam beton. Tegangan geser setiap kampuh las adalah
sedikit-sedikitnya 2.500 kg/cm2 untuk menjamin agar penjangkaran yang
dihubungkan dapat diperoleh.
JKBL BRC
sangat cocok untuk pelat-pelat beton, baik yang tergantung maupun yang
terletak di tanah. Tersedia untuk semua jenis pengerasan jalan, dari
pelat-pelat ringan tempat tinggal untuk memikul beban mobil penumpang
dan pejalan kaki, pelat-pelat komersil di sekitar pabrik, sampai
pelat-pelat berat di dalam gedung dan trotoar jalan raya. Penggunaan JKBL BRC
lainnya, mencakup baik dinding penahan maupun dinding pemikul beban di
dalam gedung dan saluran-saluran terbuka pembuangan air hujan dan
irigasi. Memang, JKBL BRC dapat digunakan dimana saja pelat beton perlu diberi penulangan.
Semua JKBL BRC dibuat di Jakarta dan Surabaya dalam lembaran standar, panjang 5.4 meter dan lebar 2.1 meter
Jaring-jaring kawat utamanya berdiameter 6 mm atau kurang, juga tersedia dalam gulungan, panjang 54.00 meter dan lebar 2.10 meter. Lembaran standar mempunyai luas 11.34 meter persegi.
Ukuran-ukuran
ini dibuat guna memudahkan dalam pengangkutan baik di darat maupun di
laut ke seluruh indonesia, sebab dengan lebar jaring 2.10 meter ini, JKBL BRC dapat dimuat kedalam truk-truk ukuran besar.
JKBL BRC dalam lembaran dan gulungan standar dapat segera diperoleh sesuai persediaan
MUTU
Keuntungan utama dalam menggunakan JKBL BRC
adalah mutunya yang tinggi dan konsisten yang terjamin bagi perencana,
pemilik dan pemborong, dibandingkan dengan cara penulangan pelat
lainnya. Karena semua kawat ditarik dan diuji dengan seksama, mutu bahan
yang dipakai telah terjamin. Proses penarikan kawat tersebut akan
menghasilkan kawat dengan penampang yang sangat merata. Keseragaman yang
sama itu tidak akan mungkin terdapat pada batang-batang canaian panas
(besi beton).
Ketika kawat di las kedalam JKBL BRC,
ia didudukkan tepat pada tempatnya, jadi jaring selalu akan dilengkapi
dengan jumlah kawat yang benar. Dengan demikian, perencanaan terjamin
dan penelitian ditempat kerja dapat dikurangi.
PENGHEMATAN
Mutu yang tinggi dari JKBL BRC
memungkinkan yang ditetapkan sebelumnya. Memenuhi standar klas U-50,
menghasilkan biaya yang sangat berarti. Dengan menggunakan tegangan ijin
yang diusulkan sebesar 2.900 kg/cm2 tersebut, kita dapat memperoleh
penghematan sampai separuh dari banyaknya penulangan. Dengan perhitungan
harga per kg JKBL BRC yang lebih tinggi, biasanya terdapat penghematan biaya yang cukup berarti pada kebanyakan proyek.
Selain penghematan bahan, juga biaya pemasangan dan pengangkutan menjadi berkurang. Juga waktu pasang dihematkan, karena JKBL BRC diserahkan di tempat kerja dengan kawat telah di las tepat pada jarak-jarak yang ditetapkan sebelumnya.
Selama
proses pelaksanaannya baja lunak menimbulkan sisa yang tidak berharga.
Kenyataannya, jumlah baja lunak yang dibeli, biasanya sekurang-kurangnya
5 persen lebih banyak dari yang terpakai, jadi hendaklah kita
perhitungkan unsur sisa yang tidak berharga ini, jika membandingkan
biaya baja lunak dengan JKBL BRC
Kuat kampuh-las yang tinggi yang dicapai pada pembuatan JKBL BRC
telah kita bicarakan. Kampuh-kampuh las ini bermanfaat sekali digunakan
untuk menjangkarkan tulang yang bersangkutan di dalam beton.
Batang-batang baja terpaksa semata-mata bergantung pada adhesi antara
permukaan batang dengan beton, sedang JKBL BRC menggunakan adhesi ini
sebagai tambahan pada kampuh-kampuh las tersebut. Penjangkaran yang amat
baik ini akan menguasai / mengendalikan jarak dan lebar setiap retak
yang timbul di dalam beton, sehingga retak-retak demikian akan tetap
kecil, rapat tidak terlihat dan juga tidak berbahaya.
Penjangkaran
yang diberikan oleh kampuh-kampuh las ini biasanya berarti bahwa
kait-kait yang harus ada pada baja lunak tidak diperlukan lagi pada JKBL BRC.
Jadi
lagi-lagi diperoleh penghematan bahan, selain waktu dan tenaga yang
dihemat pula karena tidak perlu lagi memasang kait-kait tersebut,
seperti halnya batang baja lunak (besi beton biasa).
Berdasarkan tabel spesifikasi JKBL BRC dan diagram dibawah harap perhatikan keterangan berikut ini.
*Baik
lembaran maupun gulungan telah dipotong rata pada sisinya dan mempunyai
juntaian pada kedua ujung yang panjangnya separuh jarak antar-kawat
lintang/bagi.
*Lebar lembaran standar diukur antara As-As kawat pokok sebelah luar.
*Berat tiap meter persegi yang tercantum dihitung menurut juntaian sama panjang dalam dua jurusan.
*Berat tiap lembar atau gulungan telah diperhitungkan potongan rata pada sisi-sisi
HARGA
WIREMESH, SURABAYA, JAKARTA, SIDOARJO, SEMARANG, BANYUWANGI, BEKASI,
PALEMBANG, PEKANBARU, MEDAN, SEMARANG, MAKASSAR, BANJARMASIN,
BALIKPAPAN, SAMARINDA, BONTANG, KUTAI KERTANEGARA, SOLO, JOGJAKARTA,
BANDUNG, PALU, MANADO, PAPUA, FLORES, KUPANG, PALANGKARAYA, PONTIANAK,
LAMPUNG, JAMBI, MATARAM, LOMBOK, MADURA, MADIUN, PURWOKERTO, CILACAP,
TANGERANG, BOGOR, ACEH, PROBOLINGGO, PASURUAN, MALANG